Monday, June 27, 2005

Cintamu Ibu..

Ketika engkau membuka pintu, betapa rasa rindu membuncah di dada ini. Segera aku raih, lalu aku kecup punggung tanganmu. Oh, sekarang terlihat kerut halus ditanganmu, betapa banyak cinta terwujud melalui tanganmu. Lalu aku cium kedua pipimu, enggan aku lepaskan lagi, seakan berabad sudah aku tak berjumpa denganmu.

Saat aku lihat rambutmu, sudah tidak semua hitam lagi. Rambut putihmu semakin hari semakin bertambah, dulu aku ingat, tak rela aku melihat rambut putihmu. Satu saja kulihat, langsung kuambil pinset dan kucabuti rambut putih itu. Dulu.. beberapa tahun lalu. Sekarang, sudah tak mungkin lagi aku cabuti rambut putihmu, karena rambut itu hampir menggantikan suluruh rambut hitam mu.

Nasihat-nasihat dan doamu tidak berubah, seakan aku ini bayi kecilmu. Dan memang dihadapanmu aku merasa masih seorang bocah kecil. Sentuhan tanganmu saat aku merasa tidak enak badan, benar-benar ajaib, bisa langsung menghilangkan rasa sakitku. Maafkan aku, Mah, yang selalu merepotkanmu. Tak bisa aku balas segala apa yang telah engkau lakukan, untukku.

Betapa besar pengorbananmu untukku, Mah. Untuk anak-anak mu.
Semoga Allah memberikan surga untuk mu.

(tulusku untuk Mamah ku)

Thursday, June 23, 2005

Sekutip Cerita Dari Sahabat di Aceh

diah (10:47:53 AM): mai pa kabar
teh_emay (10:48:10 AM): haloo diah
teh_emay (10:48:15 AM): kabar baik neh
teh_emay (10:48:18 AM): diah gimana?
diah(10:48:22 AM): sama
diah(10:48:25 AM): baik juga
teh_emay (10:48:39 AM): sip
teh_emay (10:48:56 AM): skr dimana? di bdg?
diah (10:49:25 AM): di banda aceh
diah (10:49:33 AM): dari lulus juga dha dibanda may
teh_emay (10:49:36 AM): hah?????
diah (10:49:40 AM): iya
teh_emay (10:49:41 AM): waaahh subhanallah
diah (10:49:43 AM): emay ga tau???
teh_emay (10:49:48 AM): ngga..
diah(10:49:54 AM): uhmm
teh_emay (10:49:56 AM): gimana keadaan sana?
diah(10:50:12 AM): udah mulai kembali normal
diah (10:50:17 AM): perlahan-lahan
teh_emay (10:50:33 AM): ALhamdulillah yah
teh_emay (10:50:52 AM): jadi blm ke jkt ato bdg lg?
diah (10:51:01 AM): udha kerja disini may
diah (10:51:10 AM): dari sebelum stunami juga dah kerja di aceh
diah (10:51:30 AM): alhamdulillah rezekiku dikasih dekat keluarga ku terus sama Allah
teh_emay (10:51:47 AM): iyah Alhamdulillah yah
teh_emay (10:51:52 AM): kerja dimana diah?
diah (10:52:31 AM): diah sekarang kerja di Catholic Relief Services
diah (10:52:38 AM): LSM international
diah (10:52:47 AM): tapi 98% muslim kok may
diah (10:52:55 AM): jilbaban semua lagi
teh_emay (10:53:03 AM): waduh namanya mengejutkan
diah (10:53:06 AM): malah kita yang mastikan ga akan ada kristenisasi di aceh
diah (10:53:14 AM): karena mantau langsung
diah (10:53:16 AM): iya
teh_emay (10:53:21 AM): Subhanallah.....
teh_emay (10:53:26 AM): sip sip...salut
diah (10:53:28 AM): soalnya dananya dana gereja seluruh dunia
teh_emay (10:53:36 AM): kok bisa???
teh_emay (10:53:48 AM): semua nya wni?
diah (10:54:00 AM): memang ada beneficiaries kita yang emang umat katolik di aceh
diah (10:54:10 AM): tapi kita tugasnya untuk kemanusiaan
diah (10:54:23 AM): namanya gitu karena pendirinya uskup amerika
diah (10:54:34 AM): karena duitnya mau dibagi2 untuk kemanusiaan
diah (10:54:39 AM): jadi gitu deh namanya
diah (10:54:51 AM): ada international staff yang pasti
diah (10:55:00 AM): sekitar 5 ampe 7 orang
diah (10:55:04 AM): tiap kantor
diah (10:55:08 AM): tapi yang laen muslim
diah (10:55:20 AM): malah aneh lagi Islamic Relief
diah (10:55:24 AM): may tau ga
teh_emay (10:55:50 AM): Islamic relief kenapa?
diah (10:56:02 AM): itu dana saudagar2 muslim dan mesjid seluruh dunia
diah (10:56:15 AM): tapi yang kerja disana 78% kristen semua
diah (10:56:17 AM): jadi
diah (10:56:24 AM): nama itu bukan segalanya
teh_emay (10:56:31 AM): kok bisa kebalik yah??
diah (10:56:37 AM): aku juga bingung
diah (10:56:45 AM): nama bosku mau tau ga may?
teh_emay (10:56:50 AM): hmm ya yang penting tugas n niat kita yah
diah (10:56:51 AM): syahri ramadhan
diah (10:57:10 AM): nama manager HRD disini Yaumil Akhir
diah (10:57:19 AM): iya
teh_emay (10:58:01 AM): hehe.. namanya bagus2 yah
teh_emay (10:58:16 AM): asik banget yah...
teh_emay (10:58:19 AM): pasti..
teh_emay (10:58:23 AM): penuh petualangan
diah (10:58:37 AM): makanya aku suka risih klo orang tau aku kerja untuk katolik
diah (10:58:41 AM): yang kerennya lagi may
diah (10:58:54 AM): kita cuma bantu rehab 1 gereja
diah (10:59:04 AM): tapi kita bangun 31 mesjid baru
teh_emay (11:01:20 AM): wah....
teh_emay (11:01:36 AM): trus, orang katoliknya ga marah tuh duitnya dipake buat kita
teh_emay (11:01:48 AM): jangan2 ntar minta sesuatu lagi dr kita
diah (11:10:32 AM): uhmm ga tau deh may
diah (11:10:37 AM): tapi so far so good
teh_emay (11:11:16 AM): sip deh...
teh_emay (11:11:48 AM): kapan ya bisa ngunjungi aceh
teh_emay (11:11:53 AM): pengen..
diah (11:12:43 AM): emay skrg dimana?
teh_emay (11:12:55 AM): jakarta
teh_emay (11:12:58 AM): masih

Subhanallah, beruntung banget Diah n temen2nya, bisa berbuat sesuatu untuk masyarakat, untuk Indonesia.

Monday, June 20, 2005

Selamat Ulang Tahun

"Selamat ulang tahun Pa, semoga panjang umur dan selalu dalam lindungan Allah"
"Selamat ulang tahun Fie, semoga panjang umur dan menjadi anak sholehah"
Hanya seuntai kata itu yang bisa aku ucapkan
Lewat telepon itu
Padahal begitu ingin aku memeluk mereka
Mencium pipi dan kening mereka
Dan membuatkan tart spesial di hari lahir mereka

Juni adalah bulan yang indah
Dua anggota keluarga tercinta berbahagia
Hanya doa yang bisa aku lantunkan
Dalam sujud sujud ku
Agar Allah selalu sayang sama mereka
Dan melindungi mereka dimanapun berada

Uh,betapa sulitnya bibir ini berkata sayang
Sampaikan pada mereka Ya Allah
Betapa aku sangat menyayangi mereka

(Untuk Apa dan Fifi, tersayang)

Friday, June 17, 2005

Andaikan..

Duhai bintang diujung langit
kenapa sinarmu meredup
ayo..pancarkan kembali
jangan kalah dengan sinar rembulan
karena aku tau engkau adalah bintang

andaikan..
aku sebuah bintang
kan kubagi cahayaku padamu
seluruh cahayaku
agar engkau dapat bersinar kembali
kembali berkelip di gelapnya malam
tapi..
aku hanyalah sebongkah batu langit
yang tak punya cahaya
hanya bisa berdoa, agar engkau kembali nyalakan sinarmu
karena hidupku gelap tanpa cahayamu
duhai bintang ku

andaikan..
aku sebuah bintang
kan kubagi cahayaku padamu
seluruh cahayaku

(untuk sahabat tercinta, Meilina Zahara)

Thursday, June 16, 2005

Semua Tentang CINTA

Memang, berbicara masalah cinta nggak ada abis2nya yah.. :) nah CINTA di tempat kerjaku juga nggak ada habis-habisnya diomongin :D

Ada aplikasi namanya CINTA. seruu deh kalo ngedenger nama itu disebut2 ;))
Ada "Manual CINTA" buat dibaca2.
"ada apa dengan CINTA??" kalo ada error ma cinta
kalo ada yang lagi buka2 CINTA n lagi nginput2 pasti dibilangnya "lagi berCINTA"
n di milis CINTA pasti awalannya "Rekan2 para peCINTA"
kalo bener2 ga bisa dibuka dibilangnya "putus CINTA" :D.
n kata2 cari di CINTA, buka CINTA, "ah kamu ngga ada pengalaman CINTA"
en masih banyak kata2 CINTA lainnya. Duh jadi udah biasa banget neh denger kata CINTA.

Hari hari disini memang dipenuhi dengan CINTA :)

Wednesday, June 15, 2005

Sebait Sajak

Merendahlah,
engkau kan seperti bintang-gemintang
Berkilau di pandang orang
Diatas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi
Janganlah seperti asap
Yang mengangkat diri tinggi di langit
Padahal dirinya rendah-hina

(Rahmat Abdullah)

Monday, June 13, 2005

Kenapa Cewe "banyak ngomong"

Dalam struktur otak Cewe, kemampuan untuk berbicara terutama ada di bagian depan otak kiri dan sebagian kecil di otak sebelah kanan. Sementara buat Cowo, kemampuan berbicara dan bahasa itu bukan kemampuan otak yang kritis. Adanya pun cuma di otak kiri dan tidak ada area yang spesifik. Jadi jangan heran kalau Cewe seneng ngomong dan banyak pula yang diomongin, karena kedua belah otaknya mampu bekerja sekaligus.

Otak Cowo itu terkotak-kotak dan mampu memilah-milah informasi yang masuk. Di malam hari, setelah seharian penuh aktivitas, Cowo bisa menyimpan semuanya di otaknya. Sementara otak Cewe tidak bekerja seperti itu,informasi atau masalah yang diterimanya akan terus berputar-putar dalam otaknya. Dan ini nggak akan berhenti sampe dia bisa
mencurahkan isi otaknya alias curhat. Oleh sebab itu, kalo Cewe bicara, tujuannya adalah untuk mengeluarkan uneg-unegnya, bukan untuk mencari kesimpulan atau solusi.

Cewe juga berusaha membangun hubungan lewat pembicaraan. Rata-rata Cewe bisa bicara 20 ribu kata dalam sehari. Sementara Cowo hanya sekitar 7 ribu kata sehari. Perbedaan ini kelihatan jelas ketika jam makan malam tiba. Cowo sudah menghabiskan 7 ribu katanya dan nggak mood untuk bicara lebih lanjut. Persediaan siCewe tergantung dari apa yang sudah ia lakukan sepanjang hari. Kalau dia sudah banyak berbicara dengan orang lain hari itu, dia pun akan sedikit berbicara.Kalau dia tinggal di rumah saja, mungkin ia sudah menggunakan 3 ribuan kata.
Masih ada 17 ribu lagi!

Cowo cuman bisa melakukan satu hal pada suatu waktu!
Semua penelitian yang ada menemukan bahwa otak Cowo lebih terspesialiasi, berbagi-bagi. Otak Cowo berkembang sedemikian sehingga mereka hanya dapat berkonsentrasi pada satu hal yang spesifik pada suatu saat, sehingga sering mereka bilang mereka bisa ngerjain semuanya tapi 'satu-satu donk.'

Kalo Cowo minggirin mobil untuk baca peta, biasanya dia juga akan ngecilin suara radio atau tape. Banyak Cewe yang bingung kenapa. Kan bisa aja baca peta sambil denger radio dan bicara. Kenapa Cowo bersikeras ngecilin suara TV kalo ada telepon? Atau kadang Cewe suka bingung "Kalo dia lagi baca koran atau nonton TV, kok dia nggak bisa denger tadi gue bilang apa?" Jawabannya adalah karena sedikit sekali jaringan yang menghubungkan otak kiri dan kanan Cowo, sehingga kalo Cowo yang lagi baca koran atau nonton TV di-scan otaknya, kita bakal tau bahwa dia seketika itu juga jadi tuli.

Sementara otak Cewe punya konstruksi yang memungkinkan Cewe melakukan banyak hal sekaligus. Cewe bisa melakukan banyak hal yang sama sekali nggak berhubungan pada waktu bersamaan, dan otaknya nggak pernah putus, selalu aktif! Cewe bisa bicara di
telpon, pada saat yang sama masak di dapur dan nonton TV. Atau dia bisa nyetir, dandan, dengerin radio dan bicara lewat hands-free. Bayangin aza cewe yang lagi telp pake HP-nya terus sambil melakukan sesuatu yang laen (misalnya makan atau masak). Kalo dia cuma bisa melakukan 1 hal pada suatu waktu, wah gawat, bisa kebakaran jenggot kali, nanti kerjanya cuma telpon terus dong, he he.

Lain halnya dengan Cowo, pernah terjadi juga kejadian begini.
Si Cowo emang udah lapar banget dan dia makan dengan lahapnya di meja makan. Nah, kebetulan di atas meja itu ada beberapa surat yang hari itu dikirim untuk setiap penghuni flat. Sambil si Cowo makan, tangannya membuka satu amplop surat, maksudnya ingin makan sambil baca surat miliknya ... tapi apa yang terjadi, Cowo itu salah buka surat, dia buka surat orang lain, he he he, bener-bener dah terbukti kalo "Man can't do more than one task at the same time." Tapi karena Cewe bisa pakai 2 sisi otaknya
secara bersamaan, banyak Cewe yang bingung ngebedain kanan dari kiri. Sekitar 50% Cewe nggak bisa secara langsung nunjuk mana kanan dan mana kiri kalau ditanya. Tapi Cowo bisa secara langsung mengidentifikasi kanan dari kiri. Sebagai akibatnya, Cewe sering dimarahin Cowo karena ketika nyuruh mereka belokin mobilnya ke kanan, eh ... malah belok ke kiri.

(dari buletin friendster)

Bener apa nggak ya????

Friday, June 10, 2005

Puisi Faiz

KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL
(Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
(untuk adinda: Khaerunisa)


Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam
yang membayangi dan terus mengikuti
hinggap pada kata-kata
yang tak pernah sanggup kususun
juga untukmu, adik kecil

Belum lama kudengar berita pilu
yang membuat tangis seakan tak berarti
saat para bayi yang tinggal belulang
mati dikerumuni lalat karena busung lapar

: aku bertanya pada diri sendiri
benarkah ini terjadi di negeri kami?

Lalu kulihat di televisi
ada anak-anak kecil
memilih bunuh diri
hanya karena tak bisa bayar uang sekolah
karena tak mampu membeli mie instan
juga tak ada biaya rekreasi

Beliung pun menyerbu
dari berbagai penjuru
menancapi hati
mengiris sendi-sendi diri
sampai aku hampir tak sanggup berdiri

: sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri
benarkah ini terjadi di negeri kami?

Lalu kudengar episodemu adik kecil
Pada suatu hari yang terik
nadimu semakin lemah
tapi tak ada uang untuk ke dokter
atau membeli obat
sebab ayahmu hanya pemulung
kaupun tak tertolong

Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo
tak makan, tak minum
sebab uang tinggal enam ribu saja
mereka tuju stasiun
sambil mendorong gerobak kumuh
kau tergolek di dalamnya
berselimut sarung rombengan
pias terpejam kaku

Airmata bercucuran
peluh terus bersimbahan
Ayah dan abangmu
akan mencari kuburan
tapi tak akan ada kafan untukmu
tak akan ada kendaraan pengangkut jenazah
hanya matahari mengikuti
memanggang luka yang semakin perih
tanpa seorang pun peduli

: aku pun bertanya sambil berteriak pada diri
benarkah ini terjadi di negeri kami?

Tolong bangunkan aku, adinda
biar kulihat senyummu
katakan ini hanya mimpi buruk
ini tak pernah terjadi di sini
sebab ini negeri kaya, negeri karya.
Ini negeri melimpah, gemerlap.
Ini negeri cinta

Ah, tapi seperti duka
aku pun sedang terjaga
sambil menyesali
mengapa kita tak berjumpa, Adinda
dan kau taruh sakit dan dukamu
pada pundak ini

Di angkasa layang-layang hitam
semakin membayangi
kulihat para koruptor
menarik ulur benangnya
sambil bercerita
tentang rencana naik haji mereka
untuk ketujuh kalinya

Aku putuskan untuk tak lagi bertanya
pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun
sementara airmata menggenangi hati dan mimpi.

: aku memang sedang berada di negeriku
yang semakin pucat dan menggigil

untuk melihat puisi-puisi Faiz klik aja disini

Thursday, June 09, 2005

Rumah Seribu Cermin

dari bulletin friendster..

KotaSantri.com : Di sebuah desa kecil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama "Rumah Seribu Cermin". Suatu hari seekor kucing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi "Rumah Seribu Cermin". Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.

Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi, ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah, ia melihat ada seribu wajah ceria kucing-kucing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat. Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah kucing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sangat menyenangkan.Suatu saat saya akan kembali mengunjunginya sesering mungkin."

Sesaat setelah kucing itu pergi, datanglah kucing kecil yang lain. Namun, kucing yang satu ini tidak seceria kucing yang sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah kucing kecil yang muram dan tidak bersahabat. Segera saja ia mengeong keras-keras,dan dibalas juga dengan seribu suara kucing yang
menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah sambil berkata pada dirinya
sendiri, "Tempat ini sungguh menakutkan, saya takkan pernah mau kembali ke sini lagi."

Seringkali gambaran atau kesan tentang wajah yang ada di dunia ini, yang kita lihat adalah cermin gambaran dan kesan dari wajah kita sendiri. Kalau kita mengesankan keramahan, maka dunia akan tampak ramah. Kalau dunia terasa suram, mungkin itu karena kesan yang kita berikan.(Unknown)

Friday, June 03, 2005

Senyum Lelaki Di Balik Pagar Hijau

Hampir setiap pukul 7 pagi,saat aku akan berangkat kerja, selalu kulihat seorang lelaki dibalik pagar hijau.

Pagar itu pagar besi biasa yang bercat warna hijau, dengan ditutup oleh fiberglass warna hijau senada. Jadi dari luar, tidak bisa kita lihat apa yang ada dibalik pagar itu, kecuali sebuah pohon cemara yang lebih tinggi dari batas atas fiberglass tersebut,dan seorang lelaki di pintu kecil pagar yang sedikit terbuka itu.

Rumah berpagar hijau itu tak jauh, berada tepat ditikungan gang, dan hanya berjarak 5 rumah dari kos ku, sehingga hampir setiap pagi kulewati.

Dan setiap aku aku lihat lelaki itu, selalu terukir senyum sapa diwajahnya. Aku tidak mengenalnya, bahkan aku tidak tahu sama sekali namanya. Namun, seyumnya dan terkadang sesekali lambaian tangannya, membuat aku merasa seakan sudah sangat dekat dengannya.

Kubalas senyum lelaki itu dengan senyum terindahku, diikuti dengan sedikit anggukan kepalaku, tanda aku menghormatinya. Lelaki itu mengingatkanku akan almarhum kakekku. Ya, lelaki itu seorang lelaki tua keturunan Tiong Hoa, yang aku taksir sekitar 65 tahun umurnya.

Senyum sapa lelaki itu seakan berkata, “Selamat pagi, mau pergi kerja ya? Bekerja yang jujur dan rajin ya !, berikan yang terbaik untuk negeri mu, Selamat Bekerja ya..!”
Hanya sebuah senyum, namun senyum yang begitu indahnya.

Dan senyum tulusku menjawab, “Selamat pagi juga Pak, iya saya mau berangkat kerja, insya Allah saya akan berusaha memberi yang terbaik, Terima kasih ya Pak “

Ah, seandainya semua orang saling senyum. Bukankah senyum itu ibadah …

Juni 2005