Tuesday, August 08, 2006

ternyata aku belum dewasa

Kehidupan manusia itu dinamis, karena jika tidak, artinya manusia itu mati. Mungkin bukan jasadnya yang mati, tapi jiwa nya. Lebih menyedikan bukan ?

Masalah datang silih berganti juga tentu wajar. Artinya Allah masih memperhatikan kita, masih memberikan masalah untuk diselesaikan, karena kita dipercaya untuk dapat menyelesaikannya, bukankah begitu janji-Nya di AL-Baqarah ayat terakhir ?

Begitu juga dengan kedewasaan. Di benakku dewasa adalah bijaksana.
Menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa itu adalah sebuah pilihan.
Ketika kita dihadapkan pada suatu masalah, akankah kita menyelesaikannya dengan cara dewasa atau cara anak-anak. Apakah akan menyelesaikannya dengan melihat dari segala sisi, melihat dari berbagai kepentingan, berbagai sudut pandang, atau hanya akan melihat dari sisi pribadi, kepentingan pribadi, dan sudut pandang pribadi. Apakah akan mencari solusi dengan mengorbankan kepentingan pribadi demi kemaslahatan orang banyak atau mengorbankan orang banyak demi kepentingan pribadi.
Itu pilihan..

Seperti ketika aku memilih suatu keputusan dengan alasan anak kecil, saat diminta berbicara dengan seseorang yang baru aku akan kenal. "Malu".. ya alasan anak kecil bukan ?.
Entahlah, apakah alasannya benar2 karena malu, atau karena ketidakpercayaan diri. Sepertinya opsi kedua lah yang benar2 menjadi alasan.

Ahh.. ternyata aku masih belum dewasa..


*catatan seorang yang sedang berusaha menjadi dewasa

1 comment:

T A T A R I said...

jeng, aku juga malu...
malu-maluin getu...
>_*